Jangan Kaget Kalau Si Kecil Jadi Suka Makan Buncis Setelah Coba Resep Ini!

Saya belajar masak setelah menikah. Tapi tak serta merta mudah dan langsung jago. Setelah anak 2 dan kebetulan tinggal di tempat yang sulit mencari cita rasa Indonesia di luaran, maka saat itulah kemampuan masak diasah dan diuji.


Ada makanan bingung, tak ada lapar. Jangan sampai terulang, ya! (sumber: uniaanak.org)

Namun sesungguhnya, ujian terberat sang juru masak rumahan adalah ketika anak tidak doyan makan, atau picky eater! Kamu mengalami hal yang sama? Semua referensi sudah dicari, resep turunan nenek pun sudah dicoba, sampai meniru resep dari internet pun sudah khatam. Apakah Kamu akan menyerah kepada restoran fast food dekat rumah saja?

Sebelum menyerah, coba satu resep keluarga saya yang satu ini dulu!

Mungkin Kamu punya masalah sama dengan saya, yaitu anak-anak yang suka menolak makan sayur. Sudah mencoba mentah, direbus, disamarkan rasanya dalam olahan daging, atau dijadikan bahan kue, masih saja lidah anak belum menerima. Ada bawang daun sebagai hiasan berwarna pun bisa dia buang.

Untuk kasus saya, semakin besar anak-anak sebetulnya sudah mulai kooperatif dengan sajian sayur. Jangan dibayangkan sangat banyak, variasinya baru seputar timun, tomat, beberapa iris wortel dalam sup, kombinasi wortel dan buah dalam jus, bayam, sampai daun katuk dan salada air. Meski terlihat ragamnya banyak, olahan dengan kombinasi tersebut tak banyak, dan cenderung monoton dengan rasa. Saya yang memasak pun sudah bosan dan ingin ada alternatif baru bagi mereka.

buncis dengan warna menggoda (sumber: food.detik.com)


Pilihan saya jatuh pada buncis! Saya sendiri bukan fans buncis dan jarang mengolahnya. Padahal dari sumber yang saya baca, buncis ternyata banyak manfaatnya. Buncis banyak mengandung serat untuk membantu pencernaan, sumber protein tinggi yang bagus untuk pertumbuhan, folat untuk kebugaran tubuh, vitamin C dan A yang pas sekali untuk mata anak yang sudah mulai minus.

Penasaran olahan yang saya pilih seperti apa? Inilah dia, Buncis Goreng Crunchy!

Modifikasi buat yang suka pedas!


Bahan yang diperlukan:

Beberapa batang buncis yang masih bagus dan mulus. Saya pilih buncis yang besar dibanding yang kecil, sebab buncis besar akan lebih kriuk saat mengigitnya.
Tepung Terigu
Tepung Maizena
Garam, Gula, Merica
Minyak goreng
Air

Cara membuatnya:

buncis dibalut terigu kering sesaat setelah dicuci, baru diamkan!
  1. Potong ujung buncis, cuci hingga bersih.
  2. Setelah dicuci, balut dengan tepung terigu kering sehingga seluruh permukaan buncis tertutup tepung.
  3. Campur terigu dan maizena secukupnya, dan sirami dengan air. Jangan terlalu encer.
  4. Beri bumbu sesuai selera.
  5. Panaskan minyak goreng dalam wajan. 
  6. Setelah panas sedang, celup buncis satu per satu di adonan.
  7. Goreng hingga kuning kecoklatan.
hanya perlu kesabaran menyelupkan, dan menggoreng satu per satu


Tidak sulit bukan membuatnya? 

Tampil polos begini pun sudah enak!

Sebuah tips dari kawan menyebutkan jika menggunakan tepung beras, kriuk kulit pelapis buncis akan bertahan lebih lama. Saya pun penasaran, tapi belum kesampaian.
Selain itu, tidak perlu diberikan campuran bawang putih atau rempah lain supaya tak membuat tekstur kriuknya hilang. 

Namun satu ini yang penting, buat pecinta pedas bisa menyirami buncic-buncis goreng tadi dengan tumisan cabe merah dan bawang putih tanpa minyak. Ditumis di dalam wajan, dan setelah kering baru diberi garam. Praktis dan langsung bisa membangkitkan selera!

Simpel banget menambahkan rasa pedas ke olahan ini

Tunggu apa lagi? Cepat ekskusi resep ini dan rasakan sensasi manis buncis menari di lidah Anda!


*Tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan menulis bersama Estrilook.com dan Estrilook Community #Day2

Comments

Post a Comment