Trik Memilih Kado

Tidak kenal usia pasti senang kalau mendapat kado. Kado merupakan ungkapan perhatian dan rasa sayang dalam bentuk benda kepada orang yang dikasihi. Sekarang memberi kado tidak terbatas pada perayaan hari ulang tahun saja, bisa jadi dalam rangka baby shower, kenaikan kelas, kenaikan jabatan sampai anniversary perkawinan. Terlepas dari ada pesta atau tidak, memberi kado tentunya sah-sah saja apabila kita menginginkan.

Demikian juga kalau sebaliknya, jika kita yang sedang merayakan sesuatu, sangat wajar jika kita mengharapkan kado dari kawan, suami/istri, kakak/adik atau pacar. Sayangnya, tidak semua orang yang ingin memberikan kado kepada kita tahu apa barang yang pas diberikan kepada kita. Alhasil karena tidak tahu, maksud memberikan kado jadi batal dan kita pun gigit jari.

Ultah pertama Giska, spesial banget dibuat dadakan oleh kawan dekat kala kami di Aachen

Buat Kamu yang kesulitan memilihkan kado untuk orang tersayang, saya punya beberapa triknya,

Pertama, Kenali acaranya. Tak jarang saat menerima undangan kita tak langsung membacanya dan undangannya keburu tersimpan entah dimana. Tipsnya, sesaat menerima undangan langsung foto bagian pentingnya yang memuat hari, waktu dan tempat, serta tak lupa acaranya. 
Untuk momen pernikahan sebenarnya lebih mudah. Sudah umum para undangan membawa amplop berisi uang untuk diberikan kepada mempelai. Tapi tentunya menyenangkan pula jika kita bisa memilihkan kado lain yang disenangi dan bisa dinikmati oleh kedua mempelai. 
Acara lain misalnya, ulang tahun anak teman. Pilih kado sesuai dengan usia anaknya supaya bisa digunakan. Kalau pun tidak ada, dapat memilihkan kado untuk di atas usia namun tidak berjarak terlalu jauh (maksimal 2 tahun lebih di atas).

Kedua, Kenali kebutuhanya. Kita bisa survei dulu apa benda yang dia belum punya. Kita bisa cari tahu lewat orang-orang terdekatnya. Pilih barang-barang yang sekiranya dia belum punya dan bisa mempermudah kerjanya. Misal kalau dia calon ibu melahirkan anak pertama, bisa beli kereta dorong bayi untuk dibawa jalan pagi. Atau kalau dia perempuan baru masuk kerja bisa diberi kado tas kerja dengan model kekinian. Diusahakan barang pemberian kita akan dia langsung gunakan dan tidak menumpuk di gudang.

Ketiga, Pilih yang dia suka. Semakin kita kenal dekat, maka kita akan tahu apa yang dia sukai. Hal ini tentu tak akan sulit. Dia suka bunga maka pilihan kita adalah kue dengan hiasan kembang. Atau dia hobi menulis maka kita beri dia buku diari. Namun demikian, bedakan hal yang disuka dengan hal yang dibutuhkan. Ketika suka namun dia tidak perlu, maka hadiah kita kemungkinan hanya sebagai penambah koleksi tapi kurang fungsional bagi dia.

Keempat, Barang yang everlasting. Umumnya barang semacam ini harganya di atas rata-rata. Momen peringatannya pun spesial sesuai peruntukannya. Barang ini biasanya akan menjadi kenangan, dan kalau bisa nilainya tak kenal waktu. Misalnya saja perhiasan.

Ada barang-barang yang mewah dan bernilai tinggi (sumber: pixabay.com)

Kelima, Sesuaikan budget kita. Wajar dong, beli kado harus disesuaikan dengan kondisi keuangan yang si pemberi. Kalau memang merasa barang yang pantas diberikan itu terlalu mahal, bisa ajak beberapa kawan buat patungan. Secara keuangan ringan dan si penerima pun akan senang. Saya sering melakukannya untuk membeli kado perpisahan atau kado perkawinan kawan. Biasanya kami membeli perhiasan, meski lebih mahal namun nilainya tidak akan usang dimakan waktu.

Keenam, Kalau sudah memberi ikhlaskan. Ibaratnya memberi dengan tangan kanan, tangan kiri tak perlu tahu. Tak perlu rasanya umbar ke kawan satu dengan kawan lain hadiah yang kita beri. Mungkin saja ada kawan yang belum ada rejeki membeli kado dan itu pun bukan masalah kita.
Demikian pula jika kita tidak mendapat kado balasan di momen lain spesial kita. Tidak perlu juga kita ungkit kado yang sudah kita berikan padanya. Ada yang lebih berhak membalas semua kebaikan kita dibandingkan seorang manusia.

Sampai sini masih kesulitan buat nentuin kado apa yang tepat buat orang tersayang?

Binatang kesayangan Kamu aja dikasih kado, masa Dia engga? (sumber: pixabay.com)

Saya masih punya trik ketujuh buat Kamu,

Sarankan dia untuk punya melakukan Gift Registry. Dia daftarkan barang apa saja yang diinginkan, diimpikan dan diperlukan dalam satu Wishlist. Harapannya, dia bisa mendapatkan barang-barang tadi di momen spesial dia. Misalnya saat dia berulang tahun, merayakan baby shower, mengundang makan-makan gaji pertama dan momen-momen lain yang dia ingin rayakan. Dengan adanya kriteria barang yang bisa dipilih, ketika melakukan Gift Registry akan ada saran barang dari vendor-vendor yang sudah terdaftar. Tinggal pilih dan masukkan ke daftar lalu sebar di media sosial. Gampang sekali! 
Kalaupun ingin memasukan barang dari luar vendor pun diperbolehkan. Harapannya, orang-orang yang diundang akan mematuhi wishlist itu dan memberikan manfaat yang besar akhirnya pada si penerima.
Malu, ah, terlalu jujur pengen kado!
Masih malu bikin Wishlist? (sumber: pixabay.com)

Memang budaya Indonesia tidak seterbuka dengan budaya luar. Padahal sebenarnya hal ini sudah banyak dilakukan di luar negeri. Umumnya ketika akan menikah, calon mempelai akan mendata barang apa yang dia perlukan dan menyebarkannya kepada undangan. Hal ini tentunya mudah jika undangannya hanya kisaran 50 - 100 orang. Namun buat tradisi Indonesia yang seringnya mengundang lebih dari 1000 orang, susah juga memilih 1000 buah kado sekaligus.
Namun demikian, membuat Wistlist sah-sah saja buat seseorang yang punya hajat. Undangan yang datang bisa memilih dari daftar ataupun dari luar daftar. Tujuannya ada Gift Registry adalah mempermudah pilihan kado untuk para undangan. Tapi sifatnya pun bukan paksaan. Selain itu bukankah dengan diberi barang yang dibutuhkan, akan lebih berguna buat penerima?

Kalau kita pun yang punya acara, mendaftarkan diri dan membuat wishlist di Gift Registry akan memberikan manfaat yang sama buat para undangan kita. Timbal balik ke kita pun akan sama-sama bahagia. Manfaat barang yang sudah diberikan pada kita sebagai kado akan maksimal dan kita akan lebih bahagia.

Jadi, tidak perlu ragu lagi buat bikin Wishlist Kamu, ya? Sesaat setelah menyebar undangan, jangan lupa bagikan Wishlist Kamu di media sosial.

Comments